Welcome Guys, jadi di
blog kali ini, mimin akan menjelaskan beberapa hal mengenai Ikan Cupang. Ikan
Cupang kerap disapa dengan panggilan ikan laga. Ya memang benar, karena memang
ikan cupang biasanya gunakan untuk pertarungan-pertarungan, salah satunya adalah
pertarungan yang paling cantik, pertarungan yang paling kuat, dan lain-lain.
Akhir akhir ini juga banyak sekali peminat-peminat ikan cupang disekitar kita. “Betta
Lovers” pasti menyebar di seluruh Indonesia. Jakarta, Jambi, Batam, Pekanbaru,
Kalimantan, dan lain lain.
Cukup basa-basi nya, seperti yang kita tahu, karena ikan
cupang memang lagi nge-trend, banyak sekali orang yang memberanikan diri dengan
memanfaatkan hal tersebut menjadi sebuah bisnis, dengan cara membudidayakan Ikan
Cupang. Banyak juga orang yang ‘ingin’ membudidayakannya tetapi tidak tau
caranya.
Kali ini kita akan membahas cara membudidayakan Ikan Cupang. Cara membudidayakan ikan cupang cukup mudah, jika anda memang bersungguh-sungguh. Untuk itu yang paling dibutuhkan adalah wadah atau kolam (bisa bak bisa semen), induk ikan cupang, pakan induk, juga pakan burayak.
Wadah yang dibutuhkan untuk membudidayakannya sebesar 1x2 meter atau jika menggunakan akuarium
sebesar 100x40x50 cm. Sedangkan wadah
untuk perkawinannya tidak selebar wadah untuk membudidayakannya. Cukup akuarium
kecil, baskom, atau ember kecil yang dapat dipakai untuk pemijahan ikan.
Ciri Khusus Induk
Ciri-ciri ikan jantan adalah biasanya ekornya lebih panjang dari ekor ikan betina. Ikan Jantan juga lebih agresif dibandingkan ikan betina jika dipertemukkan dengan ikan cupang lainnya. Selain itu warna ikan cupang jantan lebih cerah dibandingkan ikan cupang betina.
Ciri-ciri ikan jantan adalah biasanya ekornya lebih panjang dari ekor ikan betina. Ikan Jantan juga lebih agresif dibandingkan ikan betina jika dipertemukkan dengan ikan cupang lainnya. Selain itu warna ikan cupang jantan lebih cerah dibandingkan ikan cupang betina.
Ikan Jantan untuk pemijahan
1. Badan, sirip, dan ekornya panjang, indah, dan berwarna cerah.
2. Berumur ±4 bulan.
3. Gerakannya lincah serta agresif.
4. Kondisi badan harus sehat atau tidak sedang diserang penyakit.
1. Badan, sirip, dan ekornya panjang, indah, dan berwarna cerah.
2. Berumur ±4 bulan.
3. Gerakannya lincah serta agresif.
4. Kondisi badan harus sehat atau tidak sedang diserang penyakit.
Ikan Betina untuk
pemijahan
1. Badan berbentuk sedikit membulat, pertanda sudah siap kawin.
2. Gerakannya tidak agresif/ lambat.
3. Umur ±4 bulan
4. Kondisi badan sehat
5. Warna tidak semenarik ikan jantan dan memiliki sirip/ekor pendek.
1. Badan berbentuk sedikit membulat, pertanda sudah siap kawin.
2. Gerakannya tidak agresif/ lambat.
3. Umur ±4 bulan
4. Kondisi badan sehat
5. Warna tidak semenarik ikan jantan dan memiliki sirip/ekor pendek.
Setelah wadah dan induk cupang sudah dipersiapkan, masuklah
kita ke tahap perkawinan.
1. Persiapkan akuarium/ baskom kecil dan air bersih.
2. Isi akuarium dengan air bersih setinggi 15-30 cm.
3. Masukkan induk jantan terlebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup akuarium dengan apa saja. (sangat disarankan dengan penutup bening kabur)
5. Masukkan ikan betina kedalam botol. (botol kaca bening)
6. Lalu setelah sehari masukkan botol kaca bening yang berisi ikan betina kedalam akuarium yang berisi ikan jantan. (tahap ini adalah tahap perkenalan antara yang jantan dan yang betina)
7. Setelah sehari ambil botol kaca bening dan keluarkan ikan betina, lalu gabungkan ikan betina kedalam akuarium yang berisi ikan jantan. Biasanya Ikan jantan saat tahap perkenalan akan membuat gelembung-gelembung kecil di permukaan air(sebagai tempat telur).
8. Biarkan akuarium dalam sehari sambil ditutup dengan penutup, disini lah akan terlaksanakan tahap perkawinan.
9. Biasanya sehari setelah itu, betina sudah bertelur dan telur-telur sudah menempel di gelembung-gelembung yang dibuat oleh sang jantan. Periksa lah telur menggunakan senter.
10. Jika sudah ada, pisahkan induk betina dari induk jantan, dan biarkan yang jantan merawat telur-telur tersebut hingga menetas.
1. Persiapkan akuarium/ baskom kecil dan air bersih.
2. Isi akuarium dengan air bersih setinggi 15-30 cm.
3. Masukkan induk jantan terlebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup akuarium dengan apa saja. (sangat disarankan dengan penutup bening kabur)
5. Masukkan ikan betina kedalam botol. (botol kaca bening)
6. Lalu setelah sehari masukkan botol kaca bening yang berisi ikan betina kedalam akuarium yang berisi ikan jantan. (tahap ini adalah tahap perkenalan antara yang jantan dan yang betina)
7. Setelah sehari ambil botol kaca bening dan keluarkan ikan betina, lalu gabungkan ikan betina kedalam akuarium yang berisi ikan jantan. Biasanya Ikan jantan saat tahap perkenalan akan membuat gelembung-gelembung kecil di permukaan air(sebagai tempat telur).
8. Biarkan akuarium dalam sehari sambil ditutup dengan penutup, disini lah akan terlaksanakan tahap perkawinan.
9. Biasanya sehari setelah itu, betina sudah bertelur dan telur-telur sudah menempel di gelembung-gelembung yang dibuat oleh sang jantan. Periksa lah telur menggunakan senter.
10. Jika sudah ada, pisahkan induk betina dari induk jantan, dan biarkan yang jantan merawat telur-telur tersebut hingga menetas.
Pembesaran burayak ikan
1.Setelah telur menetas, induk jantan akan menjaga mereka.
2. Setelah burayak dapat berenang, pindahkan induk jantan dan burayak, ke wadah yang lebih besar lagi, sehingga burayak dapat terus berkembang.
3. Setelah 10 hari, pisahkan burayak dari induk jantan.
4. Burayak ikan dapat dikasih makan kuning telur(7-10 hari), setelah itu dapat diberi makan kutu air.
5. Setelah 14-18 hari, anak ikan sudah dapat dipindahkan ke dalam wadah yang lebih besar, sehingga dapat terus berkembang dan bertumbuh.
1.Setelah telur menetas, induk jantan akan menjaga mereka.
2. Setelah burayak dapat berenang, pindahkan induk jantan dan burayak, ke wadah yang lebih besar lagi, sehingga burayak dapat terus berkembang.
3. Setelah 10 hari, pisahkan burayak dari induk jantan.
4. Burayak ikan dapat dikasih makan kuning telur(7-10 hari), setelah itu dapat diberi makan kutu air.
5. Setelah 14-18 hari, anak ikan sudah dapat dipindahkan ke dalam wadah yang lebih besar, sehingga dapat terus berkembang dan bertumbuh.
Waktu panen yang baik adalah setelah 1 bulan, itulah saat
dimana pembaca-pembaca sekalian sudah dapat memisahkan ikan yang jantan dan
ikan yang betina. Ikan yang jantan harus dipisahkan kedalam botol masing-masing
untuk menghindari perkelahian, sedangkan yang betina dapat disatukan dalam satu
wadah saja. Disaat ini jugalah pembaca-pembaca sekalian sudah dapat memisahkan
ikan yang berkualitas baik, yang dapat dilombakan. Setelah perawatan yang cukup
sekitar 1,5 bulan, ikan cupang sudah dapat dipasarkan di pasar-pasar terdekat J Selamat Mencoba dan
Semoga Sukses J
No comments :
Post a Comment